Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan banyak hal termasuk Wisuda dan angkat sumpah Universitas Widya Husada Semarang (UWHS) yang dilaksanakan pada Sabtu 31/10/2020. Rangkaian acara wisuda dan sumpah dilakukan secara daring untuk pertama kalinya, dan hal ini menjadikan pengalaman baru bagi Sivitas Akademika.
Ketua yayasan menyampaikan wisuda perdana yang diselenggarakan Universitas Widya husada Semarang karena sebelumnya penggabungan dari tiga institusi yaitu Sekolah tinggi Inmu kesehatan, Akademi Fisioterapi dan Akademi Keperawatan Widya Husada Semarang. Beliau juga menyampaikan bahwa wisuda merupakan wujud pertanggungjawaban pengelola pendidikan.
Acara wisuda perdana kali ini total wisudawan berjumlah 471 mahasiswa dari 7 program studi terdiri dari 71 lulusan diploma tiga teknik rontgent, 61 lulusan diploma tiga refraksi optisi, 91 lulusan diploma tiga fisioterapi, 84 lulusan diploma tiga teknik elektromedik, 27 lulusan diploma tiga perawat, 14 lulusan diploma tiga kebidanan, 87 lulusan sarjana keperawatan dan 36 lulusan profesi ners. Rektor UWHS Dr. Hargianti Dini Iswandari drg, M.M dalam sambutannya “Walaupun dalam keadaan daring, Mereka adalah kaum terpelajar yang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, sebagai motivator, dinamisator serta agen perubahan dalam pembangunan masyarakat di Indonesia pada umumnya dan di Jawa Tengah pada khususnya.”. disampaikan dengan menjadi Universitas, yang memiliki visi “Pada tahun 2040 menjadi Universitas yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional dalam penguasaan ilmu-ilmu kesehatan berwawasan kewirausahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi” maka dengan kata lain, apabila ada yang ingin menjadi ahli bidang kesehatan yang berwawasan kewirausahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi, jangan bimbang lagi, kami siap mewujudkan tersebut.
Kepala LLDIKTI Wiayah VI Jawa Tengah, Prof Dr DYP Sugiharto menyampaikan dua pesan kepada wisudawan dan wisudawati yang pertama meskipun wisuda kali ini dilaksanakan secara daring tetapi makna hakekat dan legalitas wisuda tetap sama dengan luring. Yang kedua LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah menyampaikan selamat kepada para lulusan namun perlu diingat menjadi wisudawan memang membanggakan namun wisuda bukan terminal akhir tetapi terminal transit untuk melanjutkan perjalanan ke tahapan kehidupan selanjutnya dan jadilah wisudawan yang bisa beradaptasi dengan cerdas dengan tambahan kemampuan penguasaan teknologi informasi aplikatif dan kemampuan bahasa Inggris, punya tekat yang kuat, punya respon yang cepat serta memiliki kompetensi yang lengkap.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan saat ini tenaga kesehatan memiliki bergaining positition yang sangat tinggi, peran sentral yang dipegang dimasa pandemi ini membuat masyarakat menaruh banyak harapan, intelektualitasnya serta profesionalitasnya sampai integritasnya sungguh sangat diharapkan. “kalian yang hari ini wisuda memainkan peran yang akan menjadi pemandu sekaligus pembimbing kesehatan dilingkungan masing-masing karena bagaimanapun ilmu yang telah kita peroleh wajib kita amalkan tidak boleh tidak” ujar orang nomor satu di Jawa Tengah ini.